Pertambahan dan Jarak
1.2 Pertambahan dan Jarak
Pertambahan

Gambar 1.9 memproduksi sebuah gambar yang dipotret secara berurutan (multiflash photograph) dari sebuah bola yang bergerak pada sebuah lintasan berbentuk lingkaran. Kisi-kisi koordnat pada gambar memberikan kita suatu cara untuk mengatakan dimana pusat-bolanya berada pada saat ketika bola dipotret.
Ketika bola bergerak ke bawah dari B(19, 12) dan ke atas hingga C(39, 18), koordinat-x dari titik-pusat mulai bergerak dari x = 19 dan berhenti di x = 39 cm. Perubahan netto atau bersih
(dibaca "delta x") dalam koordinat-x adalah
= 39 - 19 = 20 cm. Koordinat-y berubah y = 12 cm hingga y = 18 cm, untuk suatu perubahan netto vertikal
= 18 - 12 = 6 cm. Kita dapat berpikir bahwa
dan
sebagai ukuran-ukuran dari perubahan netto horizontal dan vertikal.
Gambar 1.9
Sebuah reproduksi gambar yang dipotret secara beruntun dari sebuah bola yang bergerak melingkari sebuah lingkaran tegak. Bolanya dilepaskan dari keadaan diam di A(0, 32) dari ujung kiri teratas. Huruf-hurufnya memberi nama kedudukan-kedudukan yang berturutan. Koordinat-koordinat yang berikan adalah koordinatnya pusat bola, yang dibulatkan ke bilangan bulat terdekat. Sumbu-sumbu diskalakan dalam sentimeter.
CONTOH 1 Carilah perubahan-perubahan netto horisontal dan vertikal yang terjadi dalam kedudukan titik-pusat bola yang diperlihatkan dalam Gambar 1.9, apabila bola bergerak dari C(39. 18) hingga D(28, 18).
Pemecahan Koordinat-x berubah dari x = 39 cm menjadi x = 28 cm, untuk suatu perubahan netto
Koordinat-y mulai berangkat di y = 18 cm dan berakhir di y = 18 cm, untuk suatu bahan netto
Dalam matematika, perubahan-perubahan netto dalam koordinat-koordinat disebut pertambahan (increments). Apabila sebuah partikel bergerak dalam bidang dari sebuah titik awal
ke titik akhir
, maka pertambahan-pertambahan
dan
dalam koordinat-koordinat diberikan oleh rumus-rumus berikut :
Untuk menghilangkan pertambahan dalam sebuah koordina, maka kita kurangi harga koordinat akhir dengan harga awalnya. Suatu pertambahan dapat berupa sembarang bilangan riel positif, negatif, dan nol.
CONTOH 2 Gambar 1.10 memperlihakan lapisan partikel yang bergerak dari
= (1, -2) ke
= (6, 7). Pertambahan yang bersangkutan dalam koordinat-koordinat partikel yang dihitung dari Persamaan (1) adalah
CONTOH 2 Gambar 1.10 memperlihakan lapisan partikel yang bergerak dari
Gambar 1.10
Apabila sebuah partikel bergerak dari suatu titik ke titik lainnya, maka
dan
dihitung dari koordinat-koordinat kedudukan-kedudukan awal dan akhir. Apabila titiknya bergerak dari A ke B, maka perubahan netto koordinat adalah
dan
.
Jarak
Apabila sumbu-sumbu koordinat dalam bidang mempergunakan suatu pengukuran yang sama, maka kita dapat menggunakan pertambahan-pertambahan koordinat yang digabungkan dengan teorema Pythagoras untuk menghitung jarak antara titik-titik dalam bidang.
,
dan
Gambar 1.11
Jarak dalam bidang koordinat dihitung dengan teorema Pythagoras.
Memperlihatkan bagaimana caranya. Dalam menerapakan teorema Phythagoras untuk segitiga siku-siku
, kita lihat bahwa jarak d antara dua buah titik
dan
diberikan oleh rumus berikut:
Persamaan (2) disebut rumus jarak untuk bidang.
CONTOH 3 Hitunglah jarak antara titik-titik (-1, 2) dan (2, -2).
dan
Jika kita menamakan titik-titiknya terbaik, rumus dalam (2) tetap memberikan jarak antara mereka:
Comments
Post a Comment